Cari Blog Ini

Sabtu, 28 Mei 2011

Tentukan Kebebasanmu

Memang benar, kita hidup selalu terkoneksi dengan variabel lain di luar kita. Entah itu orang lain, aturan yang dibuat orang lain, kebebasan yang menjadi hak orang lain, atau anak perempuan orang lain :p. Hal ini adalah faktor pembatas yang akan meninggalkan garis berwarna merah yang mau tidak mau harus kita cermati. Namanya juga makhluk sosial, ya kan bro?

Kebebasan mungkin termasuk kata absurd yang sulit diterjemahkan. Kebebasan paling sering diinterpretasikan sebagai lawan bentuk dari keterikatan yang hadir bersama suatu peraturan tertentu. Apakah bebas itu tanpa aturan? Ataukah bebas itu adalah batasan dan aturan itu sendiri? Tapi sekali lagi, untuk memahaminya terkadang suatu kata tak harus didefinisikan dengan kata lainnya, melainkan bisa dicopy pastekan pada contoh kasus yang ada, untuk menemukan esensi dan pesan yang tersimpan bersamanya.

Dalam aplikasi yang sederhana seringkali kebebasan bukanlah melawan, melainkan mengiyakan peraturan yang benar. Misalnya: Naik motor di jalan raya harus pakai helm. Kalau nggak pakai helm, walaupun rambut udah keren gila!, ngliat polisi dari jarak 3000 tombak aja udah langsung puter setir. Tapi kalau udah pakai helm, walaupun helm pinjeman atau helm kreditan, ya nyantai aja, bodo amat dengan polisi yang berdiri diatas perut gendutnya dan mengincar kebahagiaan para kepala tak berhelm SNI! Memakai kepala plontos akan mempersempit luas daerah jelajah, terutama di wilayah perkotaan. Maka memakai helm adalah kebebasan.

Nah kalau prinsip kebebasan adalah aturan itu sendiri, sekarang tinggal seberapa bijakkah kita sehingga bisa menentukan suatu peraturan itu, termasuk dalam kategori kebenaran yang membaikkan atau lelucon yang dibuat untuk membodohi orang yang memang bodoh? Tentukan kebebasanmu dengan sebaik-baiknya cara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar